Seorang Ibu

Kadang kita merasa kesal terhadap ibu kita yang selalu marah-marah atau menyuruh kita macam-macam. Sampai ada juga anak yang berkata kasar pada ibunya. Tapi kita kadang tidak menyadari seberapa susahnya beliau membesarkan kita. Berikut cerita yang mungkin akan menyadarkan kita semua.


Suatu hari seorang Ibu menyuruh anaknya membeli keperluan dapur. Sepulang dari belanja, anak tersebut dimintai tolong lagi untuk memnyirami tanaman. Selesai menyirami tanaman, sang Ibu minta bantuan untuk menjemur pakaian yang baru selesai dicuci. Selama satu hari itu si anak selalu dimintai tolong oleh Ibunya untuk melakukan sesuatu.
Malamnya si anak mengambil kertas dan menuliskan semua permintaan ibunya selama satu hari itu seperti ini:
1. Belanja ke pasar = Rp 10000
2. Menyiram tanaman = Rp 5000
3. Menjemur pakaian = Rp 5000
4. Membantu memasak = Rp 10000
5. Membersihkan WC = Rp 10000
6. ... = ...
dst.
Tiap permintaan diberi harga tertentu. Setelah selesai menulis, si anak memberikan kertas itu kepada ibunya.
"Bu, ini daftar permintaan ibu untuk hari ini. Total semuanya Rp 100.000"
Sang Ibu melihat kertas tersebut dengan terheran-heran. Setelah beberapa detik, sang Ibu tersenyum dan mengambil pena. Lalu sang Ibu mulai menulis di bawah tulisan si anak:
1. Mengandungmu selama 9 bulan = gratis
2. Memberimu ASI = gratis
3. Membesarkanmu sampai sekarang = gratis
4. Memberi makan tiap harinya = gratis
5. Memberikan rasa sayang kepada kamu = gratis
6. Selalu peduli terhadap kamu = gratis
7. Mengusahakan agar kamu tetap bahagia = gratis

Setelah itu sang Ibu mengembalikan kertasnya kepada si anak. Si anak terdiam sesaat melihat tulisan ibunya. Sesaat kemudian si anak mengambil pena dan menuliskan sesuatu di atas daftar permintaan dari ibunya yang diberi harga. Tulisannya adalah "LUNAS"


Maka benarlah pepatah berkata:
"Kasih seorang Ibu tiada batasnya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar